Wednesday, 21 November 2018
Fungsi
NAMA SAYA MUHAMMAD IQBAL TAWAKKAL NUR SAYA INGIN BELAJAR BANYAK TENTANG DUNIA INI AGAR TIDAK TERSESAT
FUNGI BASIOSIOSMYCOTA, MICROBIOLOGY, NUR HIKMAWATI, F1C116032
NAMA SAYA MUHAMMAD IQBAL TAWAKKAL NUR SAYA INGIN BELAJAR BANYAK TENTANG DUNIA INI AGAR TIDAK TERSESAT
VIRUS, MIKROBIOLOGI, NUR HIKMAWATI F1C1 16 032
NAMA SAYA MUHAMMAD IQBAL TAWAKKAL NUR SAYA INGIN BELAJAR BANYAK TENTANG DUNIA INI AGAR TIDAK TERSESAT
Monday, 6 February 2017
contoh membuat essai tentang teknologi
“PENTINGNYA MENGIKUTI PELATIHAN JARINGAN INFORMASI DAN
KOMUNIKASI”
Abad ke 19 merupakan abad kejayaan informasi pengetahuan,
dimana pada masa ini adalah awal dan puncak perkembangan informasi pengetahuan.
Abad selanjutnya yakni abad 20 merupakan abad permulaan hingga puncak kejayaan
teknologi. Kejayaan teknologi merupakan buah dari perkembangan informasi
pengetahuan. Perkembangan teknologi adalah konsep yang tak dapat terpisahkan
dengan perkembangan informasi pengetahuan.
Informasi dan teknologi merupakan
konsep yang berasal dari kata informasi dan teknologi. Informasi merupakan
serangkaian proses yang bertujuan memperoleh fakta, opini, dll. Sedangkan
teknologi merupkan konsep yang berasal dari bahasa latin yakni “Technos” dan
“logos”. Technos berarti teknik dan Logos berarti ilmu. Maka teknologi memiliki
arti ilmu yang mempelajari mengenai teknik yang memberikan manfaat bagi
aktivitas manusia. Karya yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi ialah
diantaranya teknologi komunikasi.
Teknologi komunikasi merupakan
teknik yang dikembangkan untuk menghubungkan antara subjek satu dengan subjek
yang lainnya. Hubungan komunikasi yang dijalin tidak terbatas oleh ruang maupun
waktu. Hal ini berarti komunikasi dapat dilakukan dimanapun, dibelahan bumi yang
berbeda serta pada waktu kapanpun. Hal ini tergantung pengguna teknologi
komunikasi tersebut. Teknologi telekomunikasi
merupakan teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM
merupakan contoh teknologi yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi. Seiring berjalannya waktu maka manusia menganggap akan
perlunya jaringan informasi dan komunikasi. Jaringan informasi memiliki arti hubungan
antar individu yang terbangun untuk saling bertukar informasi satu sama lain.
Sedangkan Jaringan komunikasi menurut Gonzales (1993)
menyatakan bahwa Jaringan komunikasi menggambarkan komunikasi interpersonal
sedangkan menurut Rogers (1983) menyatakan bahwa jaringan komunikasi adalah
suatu jaringan yang terdiri dari individu-individu yang saling berhubungan,
yang dihubungkan oleh arus komunikasi yang terpola. Knoke dan Kuklinski (1982)
melihat jaringan komunikasi sebagai suatu jenis hubungan yang secara khusus
merangkai individu-individu. obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa.
Perkembangan jaringan informasi dan
komunikasi hingga saat ini telah berkembang dengan pesat seiring dengan
berjalannya waktu. Hal ini ditunjukkan oleh mudahnya mengakses informasi serta
manjalin komunikasi dengan individu maupun kelompok yang ada di berbagai
belahan bumi. Perkembangan ini mesti didukung oleh adanya sarana yang menunjang
adanya jaringan informasi dan komunikasi seperti hardware maupun software.
Kuranganya akan saran tersebut mengakibatkan kesulitan untuk mengadakan
jaringan informasi dan komunikasi. Disamping itu, mesti adanya pengetahuan
mengenai jaringan informasi dan komunikasi untuk mendukung terlaksananya
jaringan informasi dan komunikasi dengan baik. Karena hanya dengan dasar
pengetahuanlah maka kita dapat membangun jaringan informasi dan komunikasi
tersebut. Maka begitu pentinglah mengikuti pelatihan tentang Jaringan informasi
dan Komunikasi.
Daftar Pustaka
Knoke,
David and James Kulkinskni, 1982. Network Analysis. London: Sage Publication.
Rogers,
Everett M and Lawrence D. Kincaid, 1981. Communication Network Toward a New
Paradigm for Research.. New York:
The Free Press.
Gonzales,
Hernando., 1993. Beberapa Mitos Komunikasi dan Pembangunan. Dalam .Jahi, A.
(Penyunting). 1993. Komunikasi
Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara
Dunia Ketiga. Suatu Pengantar.
Jakarta: PT Gramedia
NAMA SAYA MUHAMMAD IQBAL TAWAKKAL NUR SAYA INGIN BELAJAR BANYAK TENTANG DUNIA INI AGAR TIDAK TERSESAT
Monday, 28 November 2016
materi rancang bangun jaringan
Materi
1. Operasi protocol rute
link-state
2. Ukuran/metric dan
konvergensi OSPF
3. Tetangga dan batasan
dekat OSPF
4. Wilayah/area OSPF
5. OSPF wilayah tunggal
6. OSPF dasar untuk wilayah
tunggal
7. Konfigurasi autentikasi
OSPF
8. Karameter OSPF
9. Verifikasi kerja OSPF
10. Penggunaan banyak
protocol routing
11. Konfigurasi dan
menyebarkan sebuah default route
12. Konfigurasi peringkasan
OSPF
13. Permasalahan dan
keterbatasan dari OSPF
14. Penggunaan banyak
protocol routing dalam jaringan perusahaan
PEMBAHASAN
1.
PROTOKOL ROUTING LINK STATE
A.
Pengertian
Kita
mengenal ada dua jenis protokol routing, yaitu distance vector dan link state.
Distance vector adalah proses routing berdasarkan arah dan jarak. Sementara
link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya sendiri.
Konsep dasar dari link state routing adalah setiap router menerima peta (map)
dari router tetangga. Link state bekerja dengan cara yang berbeda dari distance
vector. Walaupun proses pengumpulan informasi routingnya lebih rumit dan berat
dari distance vector, namun link state lebih realible, lebih skalabel dalam
melayani jaringan besar, lebih terstruktur dan juga lebih menghemat bandwith.
Pada
link state akan melakukan tracking atau penyelidikan terhadap semua koneksi
yang ada dalam jaringan. Status dari koneksi-koneksi tersebut, jenis dan tipe
koneksi, bahkan kecepatan dari koneksi tersebut semuanya dikumpulkan menjadi
sebuah informasi. Hal ini sangat berbeda dengan distance vector. Algoritma
distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang jaringan tujuan
dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algoritma link state memperbaiki
pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka (router) terkoneksi.
B.
Fitur-fitur link state
Pada
protokol routing link state, router akan memilih sendiri jalur untuk menuju
ketujuannya. Router tersebut akan mendapatkan informasi tentang jalur terbaik
(best pathway) melalui router tetangganya. Dari router tetangganya itulah
router mempelajari routing dan mencari jalur terbaik melalui router tetangganya
itu.
Protokol
routing link state memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Akan cepat merespon jika dijaringan
mengalami perubahan
b. Mengirimkan triggered update hanya
pada saat jaringan itu mengalami perubahan
c. Mengirimkan update secara priodik
yang dikenal dengan link state refreshes
d. Menggunakan “hello packet” untuk
mencari router tetangga
Hello packet terkirim hanya pada router
tetangga. Hello packet berisi informasi tentang jaringan yang terhubung.
Fitur-fitur
dari protokol routing link state:
a. Link State Advertisements (LSA)
b. Topologi database
c. Algoritma Shortest Path First (SPF)
d. SPF tree
e. Penentuan jalur terbaik pada routing
table, baik jalurnya maupun portnya.
Mari kita bahas satu persatu setiap
fitur dari link state ini.
a.
Link State Advertisements
Adalah
paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router. LSA akan dikirim
antar router. LSA akan dikirim ke router yang terhubung langsung. Saat terjadi
perubahan jaringan. Sebagai contoh jika ada router yang mati, maka router yang
terhubung langsung akan meng-update LSAnya. Masing-masing router membangun
database topologi yang berisi informasi LSA.
Link
state protokol akan melakukan flood atau pembanjiran dengan menggunakan alamat
multicast. Kemudia router yang mendapatkan informasi perubahan itu akan mengirimkan
lagi updatenya ke router tetangga yang terhunbung langsung. Namun informasi LSA
ini tidak akan terkirim lagi ke si pengirim pertama.
b.
Topologi database
Adalah
kumpulan informasi yang dari LSA-LSA yang telah terkumpul. Disini informasi
yang bias didapatkan adalah semua informasi tentang interface yang terhubung
langsung. Bisa berupa IP Address dari interface itu, subnetmask, jenis dari
jaringan yang terhubung, bagaimana router itu terkonek ke jaringan dan
lain-lain. Kumpulan database ini kadang disebut dengan topologi database. Dari
database ini bias digunakan untuk menghitung jalur terbaik pada jaringan.
c.
Algorithma SPF (Shortest Path First)
Adalah
hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari SPF tree. Dari algorithma
SPF dan database tadilah, maka akan dibuat tree (pohon) dengan routeritu
sendiri sebagai root. Router kemudian akan menggunakan SPF untuk mengetahui
jalur mana yang paling pendek untuk mencapai tujuan. SPF juga bias disebut
dengan algorithma Dijkstra.
d.
SPF tree
Telah
dijelaskan diatas, bagaimana algorithma SPF akan membentuk sebuah percabangan.
Ini akan membantu router untuk mennetukan jalur terbaiknya. Dari percabangan
itu juga router akan mengetahui jalaur mana yang pendek dan yang terbaik.
e.
Menentukan routing table
Routing
table adalah daftar rute dan interface. Saat terjadi perubahan jaringan
(network) maka routing table pun akan berubah. Di table link state inilah
sebuah raute mempelajari router tetangganya, beserta router yang ada di
jaringan.
Dari
pembahasan diatas bias disimpulkan proses dari link state adalah sebagai
berikut. Awalnya router akan mengirimkan hello packet secara priodik. Dari
hello paket inilah akan tercipta LSA. LSA akan mengetahui jaringanmana yang
mati atau hidup. Saat sebuah router mati, maka LSA dari router yang terhubung
langsung dengan router yang mati itu,a kan segera meng-update LSAnya. Dari LSA
ini, informasi yang didapatkan akan dibuatkan databasenya dan akan dilanjutkan
ke router tetangga. Agar router tetangga mengetahui tentang perubahan jaringan.
C.
Routing information
Tidak
seperti protokol distance vector, protokol link state membangun dan mempelajari
jaringan setiap router yang etrhubung denagn sangat baik. Hal ini dilakukan
pada saat pengiriman LSA. Setiap router akan mempelajari sebuah router
tetangganya dari database LSA. Setelah LSA terupdate, maka SPF algorithma akan
mempelajarinya dan menghitung jumlah metric yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Nah, informasi ini akan digunakan untuk mengupdate routing table. Table
routing akan berubah manakala ada router yang mati.
Dalam
link state juga menggunakan triggered update. Dimana tidak perlu menunggu waktu
tertentu untuk mengupdate table routing. Jadi, saat jaringan mengalami
perubahan, maka link state akan langsung mengupdate table routingnya. Hal ini
akan mempercepat adanya penyatuan jaringan tanpa harus menunggu sejumlah waktu
tertentu.
D. Algoritma routing link state
Di dalam algoritma routing link state
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Link state akan bersatu dalam
Shortest Path First (SPF) protokol.
b. Link state akan mempelajari database
yang sangat rumit dari topologi jaringan
c.
Link state dibuat berdasarkan algorithma Dijkstra
Router
akan mempelajari database dari topologi jaringan yang terdapat dari LSA. Kemudian
dari LSA itu akan dibuat SPF algorithma. Algorithma SPF akan menghitung
jaringan yang dapat dicapai. Router membangun logical topologi sebagai pohon
(tree), dengan router sebagai root. Topologi ini berisi semua rute-rute yang
mungkin untuk mencapai jaringan dalam protokol link state internetwork. Router
kemudian menggunakan SPF untuk memperpendek rute. Daftar rute-rute terbaik dan
interface yang digunakan telah di data dalam table routing.
E.
Kelebihan dan kekurangan link state
a. Kelebihan link state
1. Link state protokol menggunakan cost
metric untuk memilih jalurnya di dalam jaringan
2. Link state protokol menggunakan
triggered, yang memastikan bahwa jaringan akan menyatu pada akhirnya tanpa
harus menunggu waktu tertentu
3. Masing-masing router sudah meiliki
gambaran sendiri tentang jaringan yang akan digunakan
4.
Router selalu menggunakan informasi yang paling akhir, karena LSA selalu
mengupdate informasinya saat terjadi perubahan jaringan
5. Ukuran database link state dapat di
perkecil dengan memperhatikan bentuk jaringan. Disini, link state mampu
mengambil keputusan untuk menentukan jalur yang paling pendek dan yang terbaik
6. Semua router memiliki kemampuan untuk
meng-copy peta (mapping) selama masih dalam satu jaringan
7. Didukung oleh Classless Interdomain
Routing (CIDR) dan Variable-lenght Subnetmasking (VLSM)
b.
Kerugian dari link state protokol
1. Membutuhkan banyak memory dan
processor
2. Membutuhkan bentuk jaringan yang
pasti
3. Membutuhkan seorang administrator
yang paham akan routing link state
4. Saat terjadi perubahan jaringan, maka
LSA akan membanjiri jaringan. Hal ini bisa mengganggu proses pengiriman data
F.
Perbandingan dengan distance vector
Pada
distance vector protokol akan mempelajari router yang tersambung langsung
dengan dirinya. Sangat berbeda dengan link state protokol, dimana link state
mengirimkan LSAnya kepada semua router yang terhubung dalam jaringan. Hal ini
membuat link state bias berhubungan denagn router yang bukan tetangganya. Dalam
link state tidak perlu adanya perubahan routing, sampai ada router yang mati.
Jika ada router yang mati, maka router lain akan melakukan update. Dalam link
state, kita tidak perlu waktu 30 detik untuk meng-update. Karena saat terjadi
perubahan saat itu pula table routing di update.
Keunggulan
link state dari pada distance vector adalah link state akan cepat sekali
penyatuan jaringannya daripada distance vector. Selain itu juga pada link state
mendukung adanya VLSA dan CIDR
2.
Ukuran/metric dan konvergensi OSPF
Konvergensi
memiliki arti kondisi atau keadaan dimana Merupakan waktu yang digunakan untuk
berbagi informasi melintasi network sehingga diperoleh jalur terbaiknya(best
path).Semakin cepat time to converge maka akan semakin baik.Penggunaan periode
update akan menyebabkan slower converge(lambatnya konvergensi).Bahkan dengan
digunakannya beberapa teknologi seperti triggered update,konvergensi secara
keseluruhan masih lebih lambat dibandingkan link state protokol
routing.Lambatnya konvergensi dalam perubahan jaringan menyebabkan table routing
tidak konsisten atau tidak terupdate sehingga menyebabkan routing loop.
3.
Tetangga dan batasan dekat OSPF
Router
lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan
router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga.
Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya
dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello
protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan
mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau
ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut
dinamai dengan istilah Hello packet.
4.
Wilayah/area OSPF
a. Backbone Area
Backbone area adalah area tempat
bertemunya seluruh area-area lain yang ada dalam jaringan OSPF. Area ini sering
ditandai dengan angka 0 atau disebut Area 0. Area ini dapat dilewati oleh semua
tipe LSA kecuali LSA tipe 7 yang sudah pasti akan ditransfer menjadi LSA tipe 5
oleh ABR.
b. Standar Area
Area jenis ini merupakan area-area lain
selain area 0 dan tanpa disertai dengan konfigurasi apapun. Maksudnya area ini
tidak dimodifikasi macam-macam. Semua router yang ada dalam area ini akan
mengetahui informasi Link State yang sama karena mereka semua akan saling
membentuk adjacent dan saling bertukar informasi secara langsung.
c. Stub Area
Stub dalam arti harafiahnya adalah ujung
atau sisi paling akhir. Istilah ini memang digunakan dalam jaringan OSPF untuk
menjuluki sebuah area atau lebih yang letaknya berada paling ujung dan tidak
ada cabang-cabangnya lagi. Stub area merupakan area tanpa jalan lain lagi untuk
dapat menuju ke jaringan dengan segmen lain. Area jenis ini memiliki
karakteristik tidak menerima LSA tipe 4 dan 5.
d. Totally Stub Area
artinya bahwa area jenis ini adalah stub
area yang lebih diperketat lagi perbatasannya. Totally stub area tidak akan
pernah menerima informasi routing apapun dari jaringan di luar jaringan mereka.
Area ini akan memblokir LSA tipe 3, 4, dan 5 sehingga tidak ada informasi yang
dapat masuk ke area ini. Area jenis ini juga sama dengan stub area, yaitu
mengandalkan default route untuk dapat menjangkau dunia luar.
e. Not So Stubby Area (NSSA)
Stub
tetapi tidak terlalu stub, itu adalah arti harafiahnya dari area jenis ini.
Maksudnya adalah sebuah stub area yang masih memiliki kemampuan spesial, tidak
seperti stub area biasa. Kemampuan spesial ini adalah router ini masih tetap
mendapatkan informasi routing namun tidak semuanya. Informasi routing yang
didapat oleh area jenis ini adalah hanya external route yang diterimanya bukan
dari backbone area.
- OSPF tunggal
OSPF tunggal-daerah ini berguna dalam jaringan kecil mana
web link router tidak kompleks, dan jalan menuju tujuan individu dengan mudah
disimpulkan.Namun, jika suatu daerah menjadi terlalu besar, isu-isu berikut
harus diatasi (Lihat gambar untuk ilustrasi): Tabel routing besar – OSPF
tidak melakukan rute summarization secara default. Jika rute tidak diringkas,
tabel routing dapat menjadi sangat besar, tergantung pada ukuran jaringan.Link-negara
besar database (LSDB) – karena LSDB mencakup topologi jaringan seluruh, setiap
router harus menjaga sebuah entri untuk setiap jaringan di daerah, bahkan jika
tidak setiap rute yang dipilih untuk tabel routing.Sering SPF algoritma perhitungan
– dalam jaringan besar, perubahan tak terelakkan, sehingga router menghabiskan
banyak siklus CPU gelondongan SPF algoritma dan memperbarui tabel
routing. Untuk membuat OSPF lebih efisien dan scalable, OSPF mendukung
routing hirarkis menggunakan area. OSPF area adalah sekelompok router yang
berbagi informasi link-negara yang sama dalam database link-negara.
6. OSPF dasar untuk wilayah tunggal
1. Prinsip komunikasi data
2. Proses komunikasi data dalam sebuah jaringan kabel local
3. Cara membangun lapisan akses dari sebuah jaringan Ethernet
4.Cara membangun lapisan distribusi sebuah jaringan
5. Perencanaan dan penyambungan sebuah jaringan local
NAMA SAYA MUHAMMAD IQBAL TAWAKKAL NUR SAYA INGIN BELAJAR BANYAK TENTANG DUNIA INI AGAR TIDAK TERSESAT
Subscribe to:
Posts (Atom)